Ujung tahun sudah dilalui dan seperti biasa refleksi diperlukan untuk mengambil hikmah di masa depan. Di bidang ekonomi banyak peristiwa terjadi dan produksi kebijakan dilakukan. Jika diperas, sepanjang 2013 sekurangnya terdapat 6 masalah ekonomi utama yang menyergap bangsa ini: (i) manajemen pasokan dan stabilitas harga pangan masih jauh dari memadai sehingga mendorong inflasi dan menggerogoti…
Bacalah Peta Gejolak Rupiah
Hari-hari ini sebaiknya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) membuka kembali buku teks ilmu ekonomi dan memantulkan kembali cermin ke masa silam. Menghadapkan teori baku ilmu ekonomi dan persoalan yang dihadapi itu barangkali bisa menggeser keyakinan atas kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat. Seyogyanya pula, komparasi terhadap pengalaman dan kebijakan ekonomi negara lain laik pula dilakukan untuk menambah…
Kapabilitas Sosial Negara
Perdebatan yang dibangun selama ini soal kegagalan (sebagian) pembangunan ekonomi yang dirancang oleh pemerintah, seperti eksekusi pembangunan infrastruktur, ketimpangan pendapatan, kerapuhan investasi, penyerapan APBN, pengendalian pekerja sektor informal, dan lain-lain lebih banyak bertumpu kepada soal pilihan kebijakan ekonomi. Analisis atas opsi kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah tersebut tentu tidak salah, sebab dalam tradisi ilmu ekonomi…
Memperjuangkan (Lagi) Industrialisasi
Bank Indonesia amat yakin bahwa kebijakan menaikkan BI rate merupakan formula paling efektif saat ini untuk menekan inflasi dan jatuhnya nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, sejak 2 bulan terakhir secara agresif BI rate telah mengalami kenaikan sekitar 1,75%. Ini tentu saja mengakhiri rezim tingkat suku bunga acuan rendah yang dijalankan BI dalam beberapa tahun…
Pragmatisme Kebijakan Ekonomi
Pemerintah kian hari makin kehilangan arah tiap kali persoalan ekonomi muncul, sehingga kebijakan yang diproduksi hanya mampu mengatasi masalah sesaat, kadang malah dengan menciptakan jebakan dalam jangka panjang. Dalam soal fiskal, misalnya, ketika subsidi energi membengkak akibat kenaikan harga minyak internasional (dan makin menyusutnya produksi minyak) kebijakan yang diambil hanya menaikkan harga minyak, tanpa sungguh-sungguh…
Upah dan Kesejahteraan
Pemerintah hampir tiap tahun diuji oleh tuntutan kenaikan upah buruh, yang selalu pelik penyelesaiannya. Pemerintah tentu harus mengakomodasi kenaikan upah buruh sebab secara faktual kondisinya memang masih mengenaskan, di luar alasan adaptasi dengan inflasi yang terjadi tiap tahun. Namun, pemerintah tidak mungkin mengabulkan begitu saja karena harus berhitung dengan kemampuan pengusaha menanggung tuntutan kenaikan upah…
Investasi dan Kapasitas Birokrasi
Bank Dunia kembali mengeluarkan laporan “Doing Business 2014†yang menyebutkan peringkat Indonesia sekarang berada pada urutan 120. Jika dikomparasikan dengan tahun sebelumnya, ranking itu mengalami perbaikan (dari semula 128). Namun, laporan Bank Dunia tahun lalu “yang telah disesuaikan†menempatkan Indonesia pada peringkat 116, sehingga bila data ini yang dipakai maka tahun ini posisi Indonesia menjadi…
Pemilu dan Problem Ekonomi
Pada tahun depan (2014) terdapat banyak peristiwa penting bagi masa depan bangsa. Hajatan politik (pemilu) tentu merupakan hal yang paling genting, karena akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional. Kontestasi politik sudah dimulai saat ini sehingga suhu persaingan sudah terasa mulai gerah saat ini. Namun, satu hal yang juga amat vital sehingga tidak boleh diabaikan adalah menyangkut…
APEC dan Sales Liberalisasi
Periode 2005-2013 boleh disebut merupakan waktu yang hilang dalam episode ekonomi dunia. Nyaris dalam 8 tahun terakhir ini ekonomi dunia lebih banyak disibukkan untuk mengatasi krisis ekonomi yang hadir silih berganti ketimbang menikmati kemakmuran yang diperoleh. Pada 2005 ekonomi global diguncang kenaikan harga pangan dan energi, 2008 diterpa krisis subprime mortgage, dan 2010 dihajar oleh…
APEC dan Karakter Ekonomi
Indonesia kembali menjadi tuan ramah hajatan besar yang bernama APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation), tepatnya di Bali pada 1-8 Oktober 2013. Disebut hajatan besar karena melibatkan tak kurang dari 21 kepala negara (sesuai jumlah anggota APEC) dan sekitar 1200 pemimpin puncak korporasi dari masing-masing negara anggota. Indonesia sendiri direncanakan akan menghadirkan 250 pemimpin perusahaan kakap (CEO)…