Kebijakan moneter dan fiskal ibarat dua jajaran besi rel yang lurus mengarah kepada tujuan yang sama. Meski kedua lajur besi itu tak pernah bersentuhan, tapi memastikan lokomotif dan gerbong kereta yang berjalan di atasnya akan tiba pada tujuan. Deskripsi itu menunjukkan peran kebijakan moneter dan fiskal dalam perekonomian. Kebijakan moneter memakai instrumen tingkat suku…
Tag: RAPBN
Nawacita dan Postur APBNP 2015
Pemerintah dan DPR telah menyelesaikan pembahasan APBNP 2015. Perubahan mendasar telah dilakukan, sehingga postur APBNP 2015 menjadi tampak berbeda ketimbang APBN sebelumnya. Perbedaan utama bisa disaksikan dalam tiga hal pokok. Pertama, asumsi ekonomi makro memasukkan variabel Rasio Gini dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Ini merupakan tradisi baru, sebab sebelumnya asumsi hanya memuat variabel terkait isu…
PR Usai Kenaikan BBM
Setelah melalui perdebatan yang alot dan suasana yang mencekam karena demonstrasi yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa, DPR pada 17 Juni 2013 malam hari menyetujui RAPBN-P 2013 melalui voting. Lima fraksi menyatakan setuju terhadap RAPBN-P 2013 (PD, Golkar, PKB, PAN, dan PPP) dan empat fraksi menolak (PDIP, PKS, Hanura, dan Gerindra) dengan perbandingan suara 338:181….
RAPBN-P Minus Kalkulasi
Pemerintah dan DPR akhirnya menyepakati beberapa asumsi makroekonomi penting dalam RAPBN-P 2013 (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Perubahan). Proses kesepakatan tersebut berlangsung alot, karena di luar soal asumsi makroekonomi, juga terkait dengan rencana pemerintah menaikkan harga minyak. Sampai saat ini masih ada beberapa fraksi yang menolak kenaikan harga minyak itu, misalnya PDIP dan…
RAPBN 2013 dan Inefisiensi Belanja
Pemerintah kembali membuat RAPBN 2013 berpola seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga menyulitkan bagi pemerintah untuk mengubah tatanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. RAPBN 2013 disusun defisit lagi (1,6%), atau dengan kata lain belanja pemerintah lebih besar ketimbang pendapatan yang diperoleh. Dengan begitu, pemerintah harus menambah utang dalam jumlah yang cukup besar untuk menutup belanja. Janji pemerintah untuk…
RAPBN 2012 dan Komitmen Kerakyatan
Pada 16 Agustus 2011 Presiden SBY sudah menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2012 di depan DPR dan DPD RI. Secara umum tidak ada perubahan komposisi yang mengejutkan dari alokasi RAPBN 2012. Kekuatan RAPBN 2012 mencapai Rp 1418,5 triliun, atau meningkat 7,4% (Rp 97,7 triliun) dibandingkan APBN-P 2011. Pendapatan negara dan hibah ditargetkan sebesar Rp 1.292,9 triliun,…
RAPBN 2012: Problem Internal dan Eksternal
Pemerintah dan DPR telah menyepakati asumsi makroekonomi sebagai dasar penyusunan RAPBN 2012. Meskipun asumsi makroekonomi tersebut telah dibahas secara mendalam dan memertimbangkan berbagai faktor secara komprehensif, namun masih terdapat beberapa celah yang membuat rencana anggaran itu tidak dapat diimplementasikan sesuai target. Beberapa asumsi makroekonomi yang sudah disepakati itu adalah: pertumbuhan ekonomi 6,6-7%; inflasi 3,5-5,5%; kurs…
Paradoks RAPBN 2011
Minggu lalu, tepatnya 16 Juni 2010, DPR dan Kementerian Keuangan menyepakati usulan asumsi RAPBN 2011. Sekurangnya terdapat 7 poin pokok yang menjadi kesepakatan dalam merumuskan asumsi RAPBN 2011: (1) pertumbuhan ekonomi 6,1-6,4%; (2) inflasi 4,9-5,3%; (3) defisit APBN 1,7%; (4) nilai tukar rupiah per US dolar Rp 9.100-Rp 9.400; (5) suku bunga SBI 6,2-6,5%; (6)…