Skip to content- Saudara Ahmad Erani Yustika adalah pakar muda di bidang ilmu ekonomi dan studi pembangunan yang sangat produktif. Buah pikirannya yang tertuang dalam buku “Ekonomi Kelembagaan” ini seharusnya menjadi salah satu pendekatan alternatif dalam memahami perekonomian Indonesia.
- Siapapun yang peduli terhadap masa depan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat perlu membaca buku ini dan menggunakannya sebagai tujukan. Sependek pemahaman saya, buku ini adalah buku ekonomi kelembagaan pertama yang ditulis oleh seorang ekonom Indonesia.
Prof. Dr. Bustanul Arifin, Guru Besar UNILA dan Ekonom Senior, INDEF-Jakarta - Buku karya doktor alumni University Of Gottingen ini menawarkan paradigma institutional economics, sebuah bursa gagasan di luar “ekonomika arus utama” namun mulai naik daun. Di tengah langkahnya buku tentang dimensi kelembagaan, buku ini ibarat oase di tengah padang pasir. Kelebihan buku ini menyajikan sejarah pemikiran dan bangun teori ekonomi kelembagaan, dari yang lama hingga baru, dibanding ajaran ekonomika konvensional (baca: neoklasik). Bila penulis mampu menampilkan bagaimana contoh kasus di Indonesia, menguji teori ekonomi kelembagaan secara empiris, dan mengelaborasi “apa yang salah” dalam strategi dan praktik pembangunan Indonesia, saya yakin buku ini tidak hanya wajib bagi mahasiswa ilmu ekonomi dan ilmu politik, namun akan menjadi referensi reformasi kelambagaan Indonesia.
Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; Pemimpin Redaksi Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. - Kesalahan mendasar dari ekonomi mainstream adalah absennya aspek sosial/institusional dalam rumusan teorinya, sehingga mempertimbangkan aspek tersebut akan semakin memperkuat kedudukan teori ekonomi itu sendiri. Buku ini mengisi kekosongan dan sekaligus menjelaskan aspek kelembagaan dalam teori ekonomi, dan ini merupakan referensi baru dalam Bahasa Indonesia.
Prof. Munawar Ismail, SE., DEA, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya