Dalam konteks Indonesia, format pembangunan yang dilakukan sejak awal memang telah diskenariokan untuk meletakkan bidang ekonomi sebagai prioritas yang harus tercapai. Sementara itu, bidang-bidang lain harus diamankan dan diposisikan sebagai pendukung upaya tersebut. Konsekuensi dari pilihan itu, paradigma “stabilitas politik” menjadi sumber utama pencapaian keberhasilan pembangunan ekonomi. Itu berarti seluruh potensi konflik di bidang politik yang mungkin muncul harus dimandulkan sejak dini. Mengingat, jika konflik tersebut mencuat maka target pembangunan ekonomi bisa meleset. Dengan jaminan stabilitas politik seperti itulah kerangka umum pembangunan ekonomi domestik secara terorganisasi dapat dirancang dan dijalankan. Dalam hal ini, investasi sebagai sumber pokok pembangunan/pertumbuhan ekonomi mendapatkan ruang dan jaminan yang lebih pasti, khususnya investasi luar negri (foreign investment).