Jakarta – Telah lama ada sesuatu yang seperti hilang di Republik ini. Perasaan itu tak lain adalah meruapnya ruh konstitusi. Pasal dan ayat yang tertulis di dalam konstitusi hanyalah bahan hafalan saja. Maksimal isi UUD 1945 dibuat sebagai bahan diskusi, entah di mimbar kampus, ruangan hotel, atau kedai kopi. Di antara jajaran pasal-pasal, tentu saja…
Tag: perekonomian indonesia
Agenda Ekonomi Presiden Baru
Pada malam hari 22 Juli 2014 KPU telah menetapkan pemenang pemilihan presiden (pilpres), yakni Joko Widodo – Jusuf Kalla dengan perolehan suara 53,15%. Kemenangan ini memang masih menyisakan persoalan karena pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa menyatakan menarik diri dari proses rekapitulasi penghitungan suara karena menganggap proses pilpres berjalan tidak adil. Terlepas dari masalah itu,…
APBN dan Mandat Konstitusi
Secara teoritis pemerintah memiliki kekuatan yang besar untuk menstimulasi perekonomian suatu negara. Salah satu kekuatan yang dipunyai pemerintah adalah membuat kebijakan yang kredibel melalui sumber daya fiskal. Kebijakan fiskal sendiri merupakan rangkaian sumber daya pemerintah terkait anggaran (APBN). Dengan begitu, kebijakan fiskal akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian dalam negeri, karena pada intinya kebijakan fiskal diarahkan…
Pasar, Politik, dan Harapan
Dua perkembangan berikut ini penting dan mengubah banyak sekali wajah ekonomi-politik Indonesia pasca-krisis ekonomi 1997/1998. Pertama, meski di sana-sini masih disesaki intervensi pemerintah dalam perekonomian, namun secara umum aktivitas ekonomi telah dilepas ke pasar. Peran negara terhadap perekonomian terus berkurang digantikan koordinasi lewat mekanisme pasar. Demikian pula, sumbangan sektor swasta terhadap PDB kian besar dibandingkan…
Dekade yang Hilang
Jika ada pertanyaaan, apakah selama 10 tahun terakhir (2004-2013) perekonomian nasional mengalami perbaikan atau pemburukan, maka jawabannya bisa beragam. Pemerintah, seperti yang disampaikan oleh Presiden, tentu menyatakan perekonomian telah mencapai kemajuan pesat. Banyak data-data dijajarkan untuk menunjukkan keberhasilan tersebut, misalnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pendapatan per kapita naik, APBN yang membesar, rasio utang terhadap…
SDA dan Kutukan Ekonomi
Hampir satu dekade lampau, tepatnya pada 2006, Bank Dunia mempublikasikan total kekayaan negara-negara di dunia berdasarkan tiga klasifikasi: modal alam (natural capital), modal ciptaan (produced capital), dan modal yang tidak nampak (intangible capital). Penjumlahan ketiga modal itu menghasilkan kekayaan total/kapita (dibagi dengan jumlah penduduk). Berita baiknya, dibandingkan dengan negara Asean lain, semisal Singapura dan Filipina,…
BI Rate dan Makroekonomi
Bank Indonesia (BI) telah mengambil keputusan menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada minggu lalu sebagai langkah antisipasi terhadap ekspektasi inflasi dan tekanan nilai tukar. BI rate masih dipakai oleh BI untuk memandu pergerakan ekonomi, khususnya tingkat suku bunga perbankan, sehingga keputusan terhadap BI rate dianggap mencerminkan ekonomi di masa depan. Jadi,…
Menumbuhkan Benih Ekonomi
Perekonomian Indonesia usai krisis ekonomi 1997/1998 mengalami masalah dalam tiga level sekaligus. Pertama, pembangunan kehilangan dimensi jangka panjang akibat orientasi pencapaian variabel ekonomi jangka pendek. Pemerintah sudah mencoba mendesain RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), tapi tak pernah bersungguh-sungguh untuk mengawalnya (di samping substansi RPJP sendiri yang bermasalah). Kedua, pilihan kebijakan ekonomi yang diproduksi, baik untuk…
Harga BBM dan Ledakan Politik
Pemerintahan yang efektif kerap kali diukur dari kesigapan mengambil kebijakan dan keterampilan menjalankannya di lapangan. Pemerintah mesti gesit mengambil keputusan, sebab mereka menjadi pemandu tiap kali muncul masalah. Demikian pula, pemerintah harus terampil karena kebijakan yang baik akan gagal di lapangan bila syarat pokok itu tak dimiliki. Â Celakanya, dua hal penting itu tak dipunyai pemerintah…
Perlawanan Ekonomi BRICS
Jim O’Neil (bekas ekonom Goldman Sachs) pada 2001 membuat akronim BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China) dalam konstelasi perekonomian dunia. Empat negara tersebut dianggap sebagai poros ekonomi baru yang menjadi episentrum ekonomi internasional menggeser keberadaan AS, Inggris/Jerman, dan Jepang. Keempat negara itu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang mencolok adalah jumlah penduduk yang besar, khususnya…