Bulan Mei kali ini semestinya menjadi istimewa bagi bangsa Indonesia. Sebabnya, pada bulan ini seluruh rakyat Indonesia memperingati satu abad Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan ini seharusnya dirayakan secara gemerlap karena identitas Indonesia yang serba kokoh: mandiri ekonominya, sehat politiknya, dan bugar sendi sosialnya. Tentu saja harapan itu didasari alasan yang kuat, sebab Indonesia dikaruniai sumber…
Category: Seputar Indonesia
Pekerjaan Ekonomi 2008
Hampir semua ekonom di ujung tahun ini bersuara nyaris seragam, bahwa ekonomi Indonesia pada 2008 memiliki prospek yang lebih bagus ketimbang 2007. Tetapi, optimisme itu tergantung dari beberapa syarat. Pertama, pemerintah sanggup mengatasi persoalan kenaikan harga minyak (BBM) yang bergerak liar akhir-akhir ini, sehingga nantinya tidak sampai mengguncang sendi-sendi perekonomian domestik. Kedua, infrastruktur ekonomi segera…
Minyak, CPO, dan Sektor Industri
Turbulensi ekonomi domestik bakal terjadi kembali setelah pergerakan harga minyak berjalan nyaris tanpa dapat dikendalikan. Pekan lalu, tepatnya sejak 19/10/2007, harga minyak mentah mencapai rekor baru sebesar 90 dollar/barrel di pasar internasional. Dengan pergerakan tersebut, dipastikan harga minyak 100 dollar/barrel hanya tinggal menunggu waktu. Situasi ini membuat ekonomi Indonesia berpotensi mengalami guncangan, setidaknya dari sisi…
Malapetaka Sektor Industri
Sebagian besar ekonom terlambat menyadari betapa dahsyatnya dampak krisis keuangan global kali ini. Pada awal Oktober 2008 lalu, para ekonom menyatakan bahwa dampak krisis keuangan hanya akan terbatas pada pasar modal dan bersifat sementara. Bahkan, pemerintah hingga sekarang masih juga menganggap kondisi ini tidak terlalu mencemaskan sambil menambahkan informasi tentang kuatnya fundamental ekonomi. Tetapi, siapapun…
Krisis, Buyback, dan Transparansi
Setiap krisis selalu menemukan cara pemecahannya, entah dengan jalan yang lazim maupun tidak. Demikian pula yang terjadi saat ini. Krisis ekonomi yang terjadi di AS dan menjalar ke sebagian besar negara, tidak terkecuali Indonesia, telah memunculkan sekian banyak solusi yang menarik untuk dicermati. Salah satu instrumen yang merangsang untuk dianalisis adalah keinginan pemerintah agar BUMN…
Krisis Sistemik Industri Otomotif
Tahun 2008 tinggal tersisa 10 hari lagi, tapi perayaan pergantian tahun nampaknya tidak akan segemerlap pada tahun-tahun sebelumnya. Ini semua bakal terjadi karena muramnya situasi krisis ekonomi yang semakin hari justru kian tidak jelas bagaimana harus diatasi. Seluruh instrumen “baku” ekonomi sudah diluncurkan disemua negara, tapi belum ada tanda-tanda paket kebijakan itu akan memerbaiki kondisi…
Krisis dan Optimalisasi APBN
Krisis global kali ini hampir dipastikan tidak dapat diisolasi sebatas krisis keuangan, tetapi telah menjelma menjadi krisis ekonomi. Sektor ekonomi yang mengalami keruntuhan bukan hanya keuangan, namun sudah merembet ke sektor riil. Kegagalan negara mengisolasi penjalaran krisis dari sektor keuangan ke sektor riil merupakan kenyataan yang sangat mengecewakan. Dalam konteks ekonomi Indonesia, di mana keterkaitan…
Krisis dan Ekonomi Daerah
Krisis ekonomi 1997/1998 telah melantakkan sendi-sendi perekonomian nasional karena skalanya yang sangat massif. Namun, krisis 10 tahun lalu itu masih menyisakan beberapa pelaku ekonomi di daerah yang justru lebih bergairah akibat krisis ekonomi. Saat itu, beberapa komoditas perkebunan harganya melambung di pasar internasional. Kebetulan pula, krisis ekonomi membuat rupiah merosot nilainya. Pada momentum itu, daerah-daerah…
Gurita Asing dalam Perekonomian
Oleh para penggagasnya, globalisasi dan liberalisasi ekonomi diterima sebagai instrumen untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien. Alokasi tersebut bukan saja terjadi di dalam suatu negara, tetapi melintasi sekat-sekat negara (internasional). Sehingga, dengan pola pikir itu kesejahteraan ekonomi tidak hanya terjadi di negara maju, namun juga bersemayam di negara-negara berkembang. Setelah hampir tiga dekade proses…
G-20 dan Tata Ekonomi
KTT 20 pemimpin dunia (G-20), termasuk Indonesia, yang diperkirakan mewakili 85% perekonomian dunia dan 2/3 penduduk dunia telah selesai dengan hasil yang ambigu. Para ekonom berharap dihasilkan langkah-langkah progresif dari pertemuan penting tersebut, khususnya dalam menghadapi krisis ekonomi dan desain tata ekonomi dunia ke depan. Harapan itu jelas rasional mengingat peta ekonomi dunia yang semakin…